Orang Cerdas Bahan Bakar Berkualitas #GenLangitBiru

Suasana langit sore yang kelihatan indah namun menyimpan malapetaka
Pic by: yunita
 Orang zaman dahulu selalu berkata “Carilah udara yang sehat nan menyejukan di pagi hari”. Nah, yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah “Masih adakah udara sejuk ditengah maraknya polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor ataupun limbah pabrik?”. Nampaknya polusi sudah menghantui hingga menjadi teman dekat kita saat ini. Jika kita bandingkan keadaan 10 sampai 15 tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar tepatnya kelas 5, udara di pagi hari masih lumayan sejuk walaupun pada saat itu tehknologi sudah mulai berkembang.

 Sebelum melanjutkan pembicaraan yang menarik ini ada baiknya saya saya perkenalkan diri terlebih dahulu karena orang bilang “Tak kenal maka tak sayang”. Perkenalkan nama saya Agus Antara dari Bali tepatnya di Kabupaten Jembrana. Saya orang Indonesia tulen (asli lho) dan “ SAYA CINTA INDONESIA ”. Karena saking cintanya dengan indonesia saya akan memberikan pandangan saya mengenai isu polusi yang terjadi beberapa tahun terakhir. Saya akan sedikit menceritakan mengenai perubahan udara kesejukan udara saat saya masih kecil dan sekarang. Tentunya hal keadaannya sangat berbeda.

 Cerita ini akan saya mulai ketika bapak saya yang merupakan seorang tukang kayu dan ibu saya seorang pedagang(warung), dimana ibu saya harus belanja ke pasar setiap pagi. Jadi, ceritanya saya lahir di keluarga yang sederhana teman. Suatu ketika bapak saya mempunyai pekerjaan diluar kota selama beberapa hari dan lumayan sering pada waktu itu. Nah, karena keadaannya seperti itu (bapak saya harus bekerja ke luar kota), maka saya diminta oleh ibu untuk menemaninya pergi ke pasar  dengan berjalan kaki setiap pagi selama bapak pergi. Kami berjalan kaki bukan tanpa alasan, itu semua kami lakukan karena pada waktu itu Ibu saya belum bisa mengendarai sepeda motor (ini bukan karena terpaksa). Jangankan sepeda sepeda motor, sepeda gayung saja masih belum lancar (maklum anak kampung yang jaman dulu sulit belajar bersepeda). Oleh karena itu, saya dengan keadaan yang masih ngantuk di pagi-pagi buta harus mengantar ibu saya pergi ke pasar dengan berjalan kaki dan untungnya pasar yang kami tuju tidak terlalu jauh dari rumah. Dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit kami sampai di pasar yang berjarak kurang lebih 1 Km dari kediaman kami. Walaupun dalam keadaan mengantuk, pada waktu itu tidak ada terbersit perasaan yang membuat saya tidak nyaman untuk mengantar ibu saya. Perasaan yang saya rasakan sangatlah senang pada saat itu. Kami berangkat pukul 04.00 pagi, saya merasakan dinginnya udara yang meresap ke kulit dan ketika saya bernafas panjang rasanya sangat lega betapa sejuknya udara pada pagi itu dan saya berpikir "saya akan menikmatinya setiap pagi untuk menghirup udara seperti ini", mengingat daerah kami bukanlah daerah metropolitan seperti jakarta yang terkenal karena macet yang menyebar hampir di seluruh kota. Namun, apa daya seiring berjalannya waktu dengan perkembangan tehknologi yang sangat pesat membuat harapan saya untuk selalu dapat menghirup udara segar dipagi hari mulai sirna. 

 Sering kali saya berusaha untuk kembali bangun pagi untuk mengenang masa lalu yang indah pada saatt itu dengan berbagai harapan untuk bisa menghirup udara yang masih segar nan menyejukkan hati, dibawah pohon rindang disepanjang jalan yang ketika di tiup angin melambaikan daun yang ditopang oleh rantingnya. Namun, apalah daya, saya sering merasa sangat kecewa dan sedih karena sejak pagi-pagi buta sudah banyak kendaran bermotor yang berlalu-lalang menyemburkan asap yang tidak baik untuk kesehatan walaupun tidak dapat dilihat karena masih gelap tetapi sudah bisa dirasakan. Ditambah lagi sudah tidak ada lagi pohon disepanjang jalan yang biasanya rindang sekarang rasanya kering kerontang. Saya tidak menyalahkan mereka yang berkendara pagi-pagi karena saya tahu mereka menjemput rejeki untuk menghidupi keluarga mereka masing-masing yang sudah menunggu di rumah. Kita butuh solusi yang tepat untuk menghadapi keadaan seperti ini karena ini menyangkut masyarakat secara umum.

 Bisa kalian bayangkan di pagi hari saja sudah bisa kita rasakan polusi yang menghantui di setiap perjalanan kita apalagi semakin siang maka semakin menjadi-jadilah sudah. Rasanya berhenti satu sampai 2 jam untuk tidak berkendara secara serentak akan sangat bermanfaat untuk bumi ini. Dengarkanlah jeritan bumi ini yang sudah mulai kelelahan menghadapi semua ini dengan polusi yang terjadi dimana-mana bukan hanya karena kendaraan bermotor melainkan faktor lain yang masih banyak lagi yang membuat bumi semakin bersedih. Jika kita hitung dari kendaraan bermotor saja dengan mengambil sampel 20 rumah di daerah saya. setiap rumah memiliki kendaraan bermotor rata-rata adalah 2 buah dan minmal 1 buah kendaraan dengan dengan kendaraan maksimum adalah 6. Intensitas untuk berkendara minimal 30 menit dalam satu hari, itu baru minimal bagi yang pekerjaannya di jalan mungkin bisa satu hari penuh. dengan hanya 30 menit saja untuk satu kendaraan bermotor sudah lumayan menghasilkan sisa pembakaran yang menyebabkan polusi ( saya tidak bisa menghitung banyak polusi). jika saya perkirakan 1/2 liter bensin akan habis untuk 30 menit berkendara itu juga tergantung bensin yang dipakai karena setiap jenis bensin memiliki kecepatan pembakaran yang berbeda-beda. "apakah semakin cepat semakin bagus?". Oh itu belum tentu. Bayangkan beribu-ribu kendaraan berlalulalang setiah hari di seluruh indonesia betapa besar polusi yang dihasilkan setiap tahun yang membuat langit biru akan menjadi abu-abu.

Pertanyaan yang mendasar untuk kita yang sadar dan peduli dengan bumi ini adalan "Bagaimana cara menjadikan langit biru kembali?"

 Mungkin ini seperti menganalisa orang sakit, pertama harus tahu apa keluhan pasien. Kalau kasus yang kita bicarakan tentu keluhannya adalah semakin maraknya polusi udara yang saya istilahkan dengan langit kelabu. Tahap selanjutnya adalah tahap analisis agar bisa menentukan obat yang tepat. Dalam hal ini kita ketahuai salah satu penyebabnya adalah kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat sisa pembakaran yang dapat mengganggu kesehatan. zat sisa tersebut terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dalam mesin. Jadi, Salah satu solusi untuk masalah tersebut adalah meminimalisir pengeluaran zat sisa pembakaran (CO2, CO, NO, NO2, Pb(timbal).

"Mengapa takut sekali akan adanya polusi?"

 Pertanyaan ini sedari awal sudah diwanti-wanti. kalau kita tidak perduli dengan lingkungan maka akan membahayan kita sendiri. Dampak dari polusi dalam hal ini polusi udara akibat kendaraan bermotor yaitu:

1. Dampak Pada Kesehatan : Asap kendaraan mengandung karbon monoksida yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin yang dapat menyebabkan cacat bahkan kematian. pencemaran akibat asap yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor juga menyebabkan terganggunya kesehatan alat pernapasan.

2. Dampak Ekonomi : Pencemaran tidak hanya menyebabkan masalah pada kesehatan melainkan berdampak pada perekonomian masyarakat. Hasil kajian bank dunia menyebutkan bahwa akibat ekonomi yang ditimbulkan oleh pencemaran udara (salah satunya karena asap kendaraan bermotor) di Indonesia mencapai trilyunan rupiah dan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2015 (sumber: lingkunganhidup.co). Pencemaran juga akan berpengaruh kepada lahan pertanian sebagai mata pencaharian dimana tanaman akan rawan terkena penyakit.

3. Dampak Sosial : Seperti yang dikatakan di awal artikel ini orang sulit untuk menghirup udara yang segar atau sejuk di masa perkembangan teknologi seperti sekarang ini yang berakibat pada terpengaruhnya aktifitas sosial dimasyarakat.

4. Dampak Pada Pendidikan : Jangan mengira bahwa pencemaran udara akibat kendaraan bermotor tidak akan berpengaruh kepada pendidikan. Hal ini menyerang dan menghantui generasi penerus bangsa. Dampak yang diberikan adalah terganggunya tingkat pendidikan mereka akibat terhambatnya dalam berpikir.

5. Hujan Asam : Hal ini berpengaruh terhadap kualitas air tanah dan air permukaan yang dihasilkan yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia.

6. Pemanasan Global : merupakan isu yang sudah lama sekali ada di kalangan masyarakat yang perlu perhatian khusus dari berbagai lapisan masyarakat guna menjaga bumi sebagai tempat tinggal kita sehingga nyaman dan aman

Pertanyaan yang kembali muncul setelah itu adalah "Bagaimana Cara meminimalisir hal tersebut terutama dari zat sisa kendaraan bermotor?"

Nah, untuk itu ada 3 hal yang harus diperbaiki yang dapat kita jabarkan dibawah ini yang saya sebut dengan "CARA AMPUH" (bukan soalampuhh karena itu blog saya. :))

Cara 1: Tinjau dari segi Manusia
Kita sebagai orang yang berkehidupan (yang hidup) di bumi harus sadar betul akan bahaya polusi yang dapat mengganggu kesehatan kita. Kita semua adalah kunci untuk menjaga alam dan lingkungan kita. "Apakah dengan sadar sudah cukup?" Tentu dengan kesadaran saja tidak cukup. Kadang ada orang yang sadar bahwa hal yang Ia lakukan itu sudah salah tetapi ingin terus melakukannya. Nah, orang seperti itu dikendalikan oleh nafsunya sehingga menimbulkan rasa terus berkeinginan dan dia sadar tidak boleh dilakukan. Jadi, hanya sadar tidak cukup, yang kita butungkan adalah tindakan atau bahasa ngetrendnya action. "Apa yang harus dilakukan?". Nah, banyak orang terkadang bingung dia sadar tetapi tidak tahu yang harus dilakukan. Dalam hal mengurangi polusi udara  hal yang dapat kalian lakukan teman-teman salah satunya adalah menggunakan bahan bakar minyak yang memiliki kualitas. Sebagian besar orang berpikir yang penting murah kualitas tidaklah penting, toh sama-sama akan jalan. Saya tidak akan menyalahkan pemikiran seperti itu karena setiap orang memiliki pandangan dan alasan tersendiri untuk itu. Tetapi, jika kalian peduli dengan bumi ini "Mari Cerdas Memilih Bahan Bakar Berkualitas".

Tidak hanya dari bahan bakar tetapi pengguanaannya juga harus pintar. jangan sedikit-sedikit naik motor. pergi 10 meter dari rumah naik motor. Ada baiknya jika dekat seperti itu bisa berjalan kaki atau naik sepeda gayung. Selain kalian lebih sehat kalian juga sudah melakukan penghematan bukan. mulai sekarang jadilah orang cerdas memanfaatkan sumber daya yang ada.
"KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI".

Cara 2. Tinjau dari segi mensin
Mesin pembakar dalam kendaraan bermotor disebut dengan mesin otto yang ditemukan oleh nikolaus otto. Di dalam mesin campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Dalam perkembangannya sistem pembakaran sudah melakukan perubahan dengan adanya sistem injeksi dimana sistem pembararan ini meminimalisir emisi gas buang kendaraan. Walaupun kendaraan sudah menggunakan sistem injeksi rasanya belum cukup untuk membantu menanggulangi polusi akibat kendaraan bermotor. Mungkin tidak menghilangkan karena proses pembakaran dalam mesin pasti akan memiliki sisa pembakaran, tetapi setidaknya meminimalisir. Dengan perkembangan tehknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini rasanya sangat mungkin untuk menciptakan mesin dengan bahan bakar yang sudah ada namun meminimalisir gas buangnya. Rasanya ini tantangan baru bagi pakar teknologi terutama di bidang mesin.

Cara 3. Tinjau dari Bahan Bakar
Bukan cuma mesin, penggunaan bahan bakar juga sangat sangat menentukan bagaimana pembakaran yang berlangsung dalam mesin. Penggunaan bahan bakar yang tepat dan memiliki kualitas yang baik juga mempengaruhi berapa banyak sisa pembakaran yang keluar dari mesin sehingga menyebabkan polusi. sebenarnya tidak semua dalam pembakaran mengeluarkan zat sisa yang berbahaya tergantung bahan bakar yang digunakan. Sama halnya dengan membakar plastik dan daun. Tentu membakar plastik lebih berbahaya karena kandungan dalam plstik mengandung zat kimia berbahaya. begitu juga kendaraan bermotor. Kita ketahui bersama bahwa kendaraan bermotor menggunakan bensin sebagai bahan bakar minyak dimana bensin tersusun atas hidrokarbon C7 sampai C11 dengan kata lain bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan lainnya sehingga membentuk rantai. Untuk memperlambat pembakarannya sehingga mesin tidak cepat mengalami kerusakan mesin maka dalam pembentukan bensin minyak mentah di campur beberapa bahan salah satunya timbal tentunya tidak dalam jumlah yang banyak karena dapat mengganggu kesehatan yang menyebabkan polusi.

Pertanyaannya adalah "Apakah semua bensin menghasilkan polusi?"

Setiap pembakaran menghasilkan sisa kecuaali pembakaran sempurna, dan sisa tersebut menjadi polusi. sekarang tergantung seberapa besar sisa yang dihasilkan selama proses pembakaran itu berlangsung dan ini dipengaruhi oleh jenis bahan bakar yang digunakan. Ada beberapa jenis bahan bakar yang digunakan di Indonesia dan yang paling umum digunakan sekarang adalah premium, pertalite, dan pertamax untuk bahan bakar kendaraan . Tentu ketiga jenis bahan bakar ini memiliki kualitas yang berbeda-beda tergantung dengan nilai oktannya. Nama oktan berasal dari oktana (C8), "kenapa yang diambil oktana?" karena  dari seluruh penyusun molekul bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi yang paling bagus. Dimana dapat diproses sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana.

Perbedaan premium, pertalite, dan pertamax.

1. Premium merupakan bahan bakar kendaraan bermotor yang selama ini paling banyak digunakan karena harganya yang paling murah.  premium merupakan BBM dengan nilai oktan yang terendah diantara saudara saudaranya yakni hanya 88 (RON 88). Ini berarti premium teterdiri dari 88% oktana dan 12% heptanan.


2. Pertalite merupakan bahan bakar minyak yang terbaru dari pertamina yang tentunya memiliki kualitass yang lebih baik daripada bendin karena memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi yaitu 90 (RON 90).

3. Pertamax merupakan jenis bahan bakar minyak kendaraan bermotor yang paling mahal namun, memiliki kualitas yang paling tinggi yaitu dengan nilai Oktan 92 dan 98 atau RON 92 dan RON 98


 Tinggi rendahnya nilai oktan yang dikandung tersebut tergantung pada campuran zat aditif yang digunakan pada saat pembuatannya. bilangan oktan yang lebih tinggi membuat pembakaran dalam mesin lebih sempurna sehingga yang paling baik digunakan untuk kendaraan bermotor adalah pertamax. Dan mesin kendaraan bermotor yang beredar adalah mesin yang membakar bensin dengan RON 90-92 bukan RON 88. Pembakaran yang lebih sempurna menandakan zat sisa berbahaya yang akan dikeluarkan lebih sedikit sehingga penyebab polusi bisa dikurangi.

 Kita telah ketahui bersama bahwa bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang rendah lebih beresiko menyebabkan polusi yang besar sehingga penggunaannya harus dikurangi. Oleh karena itu sebagai badan usaha milik negara PT. Pertamina telah memiliki laangkah strategis untuk memecahkan masalah polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang diberi nama "PROYEK KILANG LANGIT BIRU" yang merupakan proyek strategis pertamina dalam peningkatan kualitas BBM dari premium(RON 88) ke pertamax (RON 92). Langkah ini sangat tepat dilakukan oleh Pertamina mengingat sebagai penyedia bahan bakar terbesar di Indonesia. Proyek ini merupakan proyek yang sudah lama di rencanakan bahkan telah berjalan sampai saat ini. Menurut surat kabar dan beberapa harian proyek ini ditargenkan rampung pada tahun 2023. "Kenapa proyek ini tidak bisa berjalan dengan cepat?". Menurut sumber yang saya baca yaitu karena pertamina sendiri masih banyak memiliki kilang untuk memproduksi premium dan jika premium langsung begitu saja di stop maka kebutuhan BBM dalam negri akan tidak terpenuhi. Oleh karena itu perlu dilakukan tahap demi tahap untuk merubah kilang untuk memproduksi premium ke pertamax.

"Bagaimana seandainya proyek ini tidak dijalankan?"

 Saya kira proyek itu merupakan proyek yang strategis untuk memerangi polusi akibat kendaraan bermotor yang selama ini terjadi. Sehingga apabila proyek itu tidak dijalankan maka diyakini polusi akan tetap terjadi. Kita sebagai kalangan masyarakat harus mendukung akan adanya hal tersebut dan jangan kaget jika bensin sudah tidak di jual belikan secara luas di masyarakat. Mari Kita dukung apapun upaya yang dilakukan dalam hal memerangi polusi yang terus menghantui. Tidak hanya itu kita perlu juga melakukan gerakan dan kesadaran untuk melakukan hal yang tidak menyebabkan polusi salah satunya seperti Cara 1 yang telah disebutkan diatas. Yang ingin saya tekankan polusi udara tidak hanya disebabkan oleh asap kendaraan bermotor melainkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti pabrik dan lain sebagainya. Sekarang Pertamina sudah bergerak untuk perduli nah yang lain "Kapan?". Ayo Mulai sekarang peduli dengan lingkungan kita sendiri demi kehidupan yang sehat dan sejahtera.

"Kehidupan seperti apa yang kalian dambakan?"

a. Kehidupan yang bahagia yang acuh dengan adanya polusi di sekitar kita
b. Kehidupan yang bahagia yang peduli dengan lingkungan

Saya yakin kalian semua akan memilih pilihan kedua yaitu peduli dengan lingkungan sekitar kita. Jangan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri, mulai sekarang perdulilah dengan berbagai hal yang ada di lingkungan kita.
Mari Bersama Jaga Lingkungan Kita Dengan Baik Demi Menatap Masa Depan Yang Lebih Baik

Pic by : Agus Antara


Kata Nenek saya teh
Dunia terus berkembang, jadi tergantung kita bagaimana menjagannya

Salam Sayang dari nenek saya yang lagi minum ES

Tag: #genlangitbiru #pertamina #langitbiru

Sumber:

pertamina.com

wikipedia.org

lingkunganhidup.co




Post a Comment for "Orang Cerdas Bahan Bakar Berkualitas #GenLangitBiru"